ILUSI

ILUSI
Google

Jumat, 05 Desember 2008

Idul Adha 2008

Idul Adlha 2008 Dipastikan Tiada Perbedaan
Kamis, 04 Desember 2008 16:17

warnaislam.com — Sidang Isbat (penatapan awal bulan hijriyah) Departemen Agama (Depag) menetapkan hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin (8/12/2008). Penetapan itu diputuskan setelah Depag melakukan sidang Isbat yang diikuti 27 provinsi peserta Badan Hisab Rukyat (BHR) yang melaksanakan ru’yatul hilal pada Kamis (27/11/2008) lalu. Hasil BHR itu tidak melihat hilal (bulan), sehingga Dzulqa'dah 1429 H diistikmalkan (disempurnakan) 30 hari.



Atas dasar tersebut, pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1429 H jatuh pada Sabtu (29/11/2008) sehingga hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin (8/12/2008). Demikian Dirjen Bimas Islam Depag RI Nasaruddin Umar pada wartawan di Kantor Depag, Jakarta, Kamis (4/12/2008).

Sebelumnya Ketua BHR yang juga Direktur Urusan Agama Islam, Drs Muchtar Iljas melaporkan, bahwa sesuai ijtima pada hari Kamis (27/11/2008) atau 29 Dzulqo`dah 1429 H pukul 23.55, pada saat matahari terbenam posisi hilal masih di bawah ufuk antara -5 derajat 39 menit sampai -4 derajat 33 menit. Selain itu dari pengamatan hilal di sejumlah lokasi juga menyatakan tidak melihat hilal.

Di kawasan Asean, dan Arab Saudi serta negara-negara Islam juga menetapkan pada hari yang sama, dengan demikian pada tahun ini Idul Adha dirayakan umat Islam secara bersamaan hampir di seluruh dunia.

Dengan demikian, Nasaruddin berharap, ormas Islam dalam merayakan Idul Adha menyatukan pendapat dengan Depag. “Untuk itu, ke depan Depag meminta setiap ormas Islam bisa mengirimkan wakilnya untuk mengikuti sidang Isbat agar ada persamaan metode perhitungan penentuan 1 Dzulhijjah untuk meminimalisir perbedaan hari raya yang kadang membingungkan umat Islam sendiri,”tutur Rektor PTIQ Jakarta itu.

"Depag RI selalu berusaha mempertemukan NU, Muhammadiyah dan ormas Islam yang lainnya di UIN Syarief Hidayatullah. Nanti kami akan menjembatani perbedaan-perbedaan dalam penentuan 1 Syawal maupun 1 Dzulhijjah seperti yang terjadi selama ini," sambungnya.

penulis :
Saifuddin Amin

PELUANG BISNIS

PENGUNJUNG KE :