ILUSI

ILUSI
Google

Kamis, 30 Oktober 2008

Bali Tolak Patuhi UU Pornografi

Bali Tolak Patuhi UU Pornografi
Kamis, 30 Oktober 2008 18:39

Aksi Menentang Pengesahan RUU Pornografi
warnaislam.com — Denpasar - UU Pornografi telah disahkan DPR RI hari ini. Namun perjuangan untuk menegakkan UU itu sendiri masih butuh dukungan umat Islam Indonesia, Segelintir Masyarakat Bali yang menolaknya sejak awal mengancam akan melakukan pembangkangan sipil alias tidak mematuhinya.

"Kita akan kampanyekan pembangkangan sipil,” kata Koordinator Komponen Rakyat Bali (KRB) Ngurah Arta di sekretariatnya, jalan Tukad Citarum, Denpasar, Kamis (29/10/2008).

Artha mengatakan akan segera menempuh jalur hukum dengan mengajukan judicial review ke Makamah Konstitusi. Jika upaya hukum ini dipersulit, maka masyarakat Bali akan mendesak pemerintah memberikan status otonomi khusus kepada Bali.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga mendukung penolakan UU Pornografi. "Dari dulu masyarakat dan pemerintah Bali menolak UU pornografi," kata Pastika usai sidang paripurna di gedung DPRD Bali, Jl Kusuma Atmaja Denpasar.

Hanya saja, Pastika meminta masyarakat Bali untuk memahami dan mempelajari isi UU Pornografi yang baru saja disahkan DPR RI.

Lalu ada apakah dibalik pertentangan mereka? Bali terkenal dengan keeksotisan dan warna budayanya. Mereka seakan negara dalam negara karena kentalnya kultur yang teguh untuk mereka pegang. Namun apakah mereka setuju pengeksploitasian seksualitas manjadi image dari pulau itu sendiri ? (AM)

penulis :
Redaksi

Minggu, 19 Oktober 2008

Warga Irak Protes Daftar Perjanjian Baru

Minggu, 19 Oktober 2008 - 18:32 wib

Yuni Herlina Sinambela - Okezone

BAGHDAD - Seribu pengikut anti Amerika, ulama radikal Syiah, Moqtada al-Sadr melakukan aksi turun ke jalan atau demonstrasi menolak keberadaan tentara keamanan Amerika yang masih bertahan di Irak dalam waktu lebih dari tiga tahun.

Menlu Irak mengatakan draft perjanjian telah keluar setelah sebulan berlalu dari hasil perundingan negosiasi yang telah berakhir dan telah di periksa kembali oleh pemimpin politik. Anggota parlemen akan memberikan kesempatan untuk memilih atau menolak, tetapi tentu bukan untuk membuat perubahan.

"Perjanjian telah dibahas sebagai keputusan akhir yang dilakukan oleh dua tim negosiasi. Waktu sekarang adalah waktu sebuah keputusan, saya percaya di beberapa hari kemudian akan menjadi penting bagi pimpinan Irak untuk membuat keputusan politik dan pendapat yang tertuang dalam perjanjian ini," kata Menlu Irak, Hoshiyar Zebari dalam konfrensi pers.

Disepanjang kota, para demonstran melakukan aksi jalan bersama sambil mengibarkan bendera Irak dan berteriak "ya, ya Irak! Tidak, Tidak untuk Jajahan!"

Ulama dengan sorban putih ini menggambarkan isi surat perjanjian dari Sadr memanggil anggota parlemen untuk memilih suatu keadaan.

"Saya menolak dan mengutuk dari jajahan tentara keamanan, penolakan tersebut karena ini tanah warisan yang harus kita cintai kesedihan atas Irak," ujar ulama radikal Syiah mengutip dari isi surat. Para demonstran pun kemudian membakar bendera Amerika, tetapi suasana terlihat tenang.

"Ini aksi demonstran yang damai, menuntut para penjajah untuk segera meninggalkan tempat tersebut dan pemerintah tidak memberi kelanjutan," kata anggota parlemen Sadrist, Ahmed al-Masoudi. Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/10/2008).

Pemegang Otoritas Irak mengatakan aksi demonstrasi memiliki otoritas dan dari pihak keamanan telah ditingkatkan untuk melindungi para demonstran, yang telah berguru dari pemegang kekuasaan Sadr di kota Sadr di timur kota dekat publik squre di sebuah kampus (ahm)

PELUANG BISNIS

PENGUNJUNG KE :