ILUSI

ILUSI
Google

Minggu, 07 Desember 2008

PKS Bantah Dalangi Demo di NAD

Sabtu, 06 Desember 2008 08:15

warnaislam.com — DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) membantah tudingan yang dilemparkan Gubernur NAD Irwandi Yusuf yang menyatakan partai tersebut telah menyewa dan mendalangi demonstrasi mahasiswa ke kantor Gubernur, Rabu (03/12) lalu.

Ketua DPW PKS NAD, Tgk. H. Ghufran ZA, di Banda Aceh, Jumat (05/12) mengatakan, "Kami sangat menyayangkan pernyataan Irwandi tersebut, seharusnya seorang Gubernur harus lebih bijak dalam menyikapi aksi tersebut dan tidak sembarang tuduh. Jangankan untuk memnyewa mahasiswa, untuk pengadaan atribut partai yang dibakar saja kita masih kalang kabut,".

Irwandi menuduh PKS mendalangi dan membayar aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa, dimana dalam aksi tersebut, mahasiswa memberikan obat kuat sebagai simbol lemahnya kinerja Pemerintahan Aceh.

Menurut Ghufron, PKS tidak memiliki kepentingan dengan demo tersebut. Kalaupun ingin mengkritisi, PKS punya delapan anggota dewan yang cukup signifikan dalam membuat keputusan terhadap kinerja Gubernur.

Menurutnya lagi, demo tersebut adalah murni keinginan mahasiswa, yang barangkali tergerak hati nuraninya setelah mengetahui daya serap APBA sangat lemah. "Hal itu sangat wajar, toh mahasiswa merupakan elemen terpelajar dan independen, harusnya Irwandi berterimakasih kepada mahasiswa karena telah menasehatinya," kata Ghufron.

Di era reformasi seperti saat ini, kritis adalah biasa, apalagi dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan lembaga independen dan tidak sembarangan mengusung ide dari luar institusi mereka.

Mahasiswa juga merupakan pengawal reformasi yang akan terus mengawal kebijakan pemerintah. "Jadi, Irwandi tak perlu alergi dengan kritik mahasiswa. Harusnya meyakinkan mahasiswa agar mendukung program yang dicanangkannya," katanya.

PKS menilai Irwandi salah menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah underbow PKS. Mungkin hanya karena selama ini PKS sering mengkritisi kebijakan Pemerintah Aceh. "Kesimpulan tersebut sungguh sangat dangkal dan tidak ada dasarnya," tambahnya.



penulis :
Fauzan

Merakit Zyrex

SMKN 2 Sragen Rakit 50 Komputer Zyrex Tiap Hari
Ahad, 07 Desember 2008 07:00

warnaislam.com — Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sragen, Jawa Tengah, Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), telah memiliki Unit Produksi Perakitan Komputer "Zyrex" dengan kapasitas produksi mencapai 50 unit per hari.

Pihak sekolah telah menandatangani kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan komputer nasional yaitu Zyrex, demikian dikatakan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sragen Drs Subono, Sabtu (6/12).

"Dalam kerjasama ini, SMKN 2 berhak merakit komputer Zyrek bahkan sampai dengan penjualan langsung," ucapnya.

Kerjasama tersebut selain untuk menambah pengetahuan merakit komputer bagi siswanya juga sebagai upaya sekolah untuk memperluas jaringan kerja.

"Walau demikian, sebagai lembaga pendidikan keterampilan, kami menginginkan supaya lulusan sekolah kami kelak bisa menjadi seorang wirausaha," jelasnya.

Anak didiknya yang saat ini mulai duduk di kelas 2 jurusan TKJ telah mampu merakit komputer dengan prosesor berkecepatan tinggi, lanjut Subono.

Sejak tahun ajaran baru 2008, siswa kelas 2 jurusan TKJ, telah mulai merakit komputer merk itu dengan prosesor intel pentium Core 2 Duo, termasuk monitornya.



penulis :
Fauzan

Jumat, 05 Desember 2008

Calon Jamaah Haji Gaza

Detik-detik Tangis Calon Jamaah Haji Gaza
Jumat, 05 Desember 2008 17:58

warnaislam.com — Semakin banyak melihat stasiun televisi di banyak negara Islam menayangkan ragam berita dan putaran liputan ibadah haji di Baitullah, kian menangislah hati calon jamaah haji Gaza. Hanya tiga hari lagi yang tersisa bagi calon jamaah haji Gaza, untuk bisa mewujudkan keinginannya menunaikan ibadah haji. Tiga hari lagi, jamaah haji telah memasuki fase wuquf di Arafah yang menjadi rukun haji. Akankah kesempatan berhaji ke baitullah mereka akhirnya gagal?



Abu Adil, salah seorang calon jamaah haji yang sudah berhari-hari menanti izin pemberangkatan dari pemerintahan Ramallah, mengatakan dengan pilu, “Mungkin kita tak mungkin lagi pergi haji tahun ini. Cita-cita seumur hidup saya bisa ke Makkah, seperti hancur.” Abu Adil dan ratusan calon jamaah haji Gaza memang mulai kehilangan harapan karena mereka pada akhirnya harus tertahan di perbatasan dan tak mungkin diizinkan pergi ke luar Gaza akibat tak ada izin resmi dari pemerintahan Ramallah, dan karenanya tak ada juga visa yang diberikan kepada mereka dari kerajaan Saudi.

Hari-haripun menjadi semakin pedih bagi mereka. Setelah hamper dua tahun diblokade dengan kejam oleh Israel, kali ini mereka semakin terhimpit dada karena tak dibolehkan berangkat beribadah di tanah haram. “Detik demi detik seperti mengiris-iris harapan kami dan membungkam kerinduan kami ke tanah suci. Tak

Lebih terenyuh lagi bila mendengar ungkapan Abu Hisyam, kepada Islamonline, “Untuk pertama kalinya dalam hidup aku keluar untuk pergi haji. Aku sudah persiapakan semuanya untuk hal ini. Tapi sayang kami terpenjara oleh keadaan.”

Para petinggi Hamas terus melakukan lobi ke berbagai pihak, untuk bisa melepas kepergian mereka ke tanah suci. Tapi upaya itu belum berhasil.



penulis :
M. Lili Nur Auliya

Idul Adha 2008

Idul Adlha 2008 Dipastikan Tiada Perbedaan
Kamis, 04 Desember 2008 16:17

warnaislam.com — Sidang Isbat (penatapan awal bulan hijriyah) Departemen Agama (Depag) menetapkan hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin (8/12/2008). Penetapan itu diputuskan setelah Depag melakukan sidang Isbat yang diikuti 27 provinsi peserta Badan Hisab Rukyat (BHR) yang melaksanakan ru’yatul hilal pada Kamis (27/11/2008) lalu. Hasil BHR itu tidak melihat hilal (bulan), sehingga Dzulqa'dah 1429 H diistikmalkan (disempurnakan) 30 hari.



Atas dasar tersebut, pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1429 H jatuh pada Sabtu (29/11/2008) sehingga hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin (8/12/2008). Demikian Dirjen Bimas Islam Depag RI Nasaruddin Umar pada wartawan di Kantor Depag, Jakarta, Kamis (4/12/2008).

Sebelumnya Ketua BHR yang juga Direktur Urusan Agama Islam, Drs Muchtar Iljas melaporkan, bahwa sesuai ijtima pada hari Kamis (27/11/2008) atau 29 Dzulqo`dah 1429 H pukul 23.55, pada saat matahari terbenam posisi hilal masih di bawah ufuk antara -5 derajat 39 menit sampai -4 derajat 33 menit. Selain itu dari pengamatan hilal di sejumlah lokasi juga menyatakan tidak melihat hilal.

Di kawasan Asean, dan Arab Saudi serta negara-negara Islam juga menetapkan pada hari yang sama, dengan demikian pada tahun ini Idul Adha dirayakan umat Islam secara bersamaan hampir di seluruh dunia.

Dengan demikian, Nasaruddin berharap, ormas Islam dalam merayakan Idul Adha menyatukan pendapat dengan Depag. “Untuk itu, ke depan Depag meminta setiap ormas Islam bisa mengirimkan wakilnya untuk mengikuti sidang Isbat agar ada persamaan metode perhitungan penentuan 1 Dzulhijjah untuk meminimalisir perbedaan hari raya yang kadang membingungkan umat Islam sendiri,”tutur Rektor PTIQ Jakarta itu.

"Depag RI selalu berusaha mempertemukan NU, Muhammadiyah dan ormas Islam yang lainnya di UIN Syarief Hidayatullah. Nanti kami akan menjembatani perbedaan-perbedaan dalam penentuan 1 Syawal maupun 1 Dzulhijjah seperti yang terjadi selama ini," sambungnya.

penulis :
Saifuddin Amin

Zionis Israel

Zionis Israel Pamerkan Produk Teknologinya di Indonesia
Jumat, 05 Desember 2008 13:03

Pesawat Produk Zionis
warnaislam.com — Indonesia kecolongan lagi atas kepiawaian zionis Israel. Kali ini bangsa penjajah itu hadir di "International Automation Technology & Materials Handling Exhibition" di Kemayoran, Jakarta 3-6 Desember 2008.

Menanggapi hal itu, tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memprotes Departemen Luar Negeri, Departemen Perindustrian, dan Departemen Hukum dan HAM mengenai kehadiran Israel dalam ajang tersebut. Sebab, acara ini dapat dimanfaatkan Israel untuk kepentingan politik dan ekonominya ke depan di Indoensia.

Tujuh yang mengajukan protes adalah Soeripto dan Al Muzammil Yusuf dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Abdillah Toha dan Azlaini Agus dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Ahmad Fauzie dari Fraksi Demokrat, Joeslin Nasution dari Fraksi Golkar, Nursyahbani Katjasungkana dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.

"Kami mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk tidak gegabah dalam membuka hubungan dengan Israel dalam bentuk apapun. Sebab hal itu bisa menciderai perasaan umat Islam Indonesia & bangsa Indonesia secara umum yang anti penjajahan & anti pelanggaran HAM. Oleh karenanya pemerintah Indonesia harus segera mengusir perusahaan Israel tersebut."

Selanjutnya, kalangan Dewan meminta Departemen Luar Negeri, Departemen Perindustrian, dan Departemen Hukum dan Ham (yang membawahi Imigrasi) perlu memberikan penjelasan kepada masyarakat dan DPR mengapa perusahaan Israel ikut serta dalam acara tersebut.

"Pemerintah tidak konsisten dengan amanat Pembukaan UUD 45 yang anti penjajahan. Sekaligus pada saat yang sama tidak konsisten dengan dukungannya kepada perjuangan kemerdekaan negara Palestina," demikian bunyi protes mereka sebagaimana disampaikan ke pers.

Sikap pemerintah itu sangat disesalkan. Sebab, Israel adalah simbol arogansi atas masyarakat dunia, tapi mengapa negara zionis ini diberikan tempat di Indonesia."Saat ini tak kurang dari 40 anggota parlemen & menteri kabinet Palestina yang dipenjarakan oleh Israel, termasuk ketua parlemen Palestina Abdul Aziz Dweil."

Selain itu, kini Israel juga menghalang-halangi bantuan kemanusiaan yang tidak boleh masuk ke kota Gaza. Sehingga masyarakat Gaza harus menjebol dinding pembatas dengan Mesir. " Perampasan-perampasan rumah warga Arab di Jerusalem masih berlangsung sampai saat ini. Terowongan dibuat Israel di bawah masjidil Aqsho mengancam runtuhnya Masjidll Aqsho."

Parahnya lagi, Israel adalah bengasa pelanggar terbesar resolusi PBB. Antara lain 6 resolusi PBB tentang Hak Pengungsi Palestina tidak ada yang dihormati Israel & juga resolusi penarikan diri dari wilayah perang tahun 1967. Tapi tidak ada sanksi dunia, karena Israel didukung AS.



penulis :
Saifuddin Amin

Kamis, 04 Desember 2008

'Bodoh' vs 'Pintar' ala Bob Sadino

Selasa, 02 Desember 2008 05:15
Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.

Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.

Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.

1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh" biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh" sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar" telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh" tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses - Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar" menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar" berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh" ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh" mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh" ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Menacampuradukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipu tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri. warnaislam.com

Rabu, 03 Desember 2008

PKS

Rabu, 03 Desember 2008 pukul 09:21:00
PKS dan Iklan Soeharto

Tifatul Sembiring
Presiden PKS

Banyak orang mempertanyakan mengapa PKS mengklaim dirinya sebagai partai dakwah. Bahkan ada yang mengatakan kalau PKS ingin berdakwah, mengapa harus bikin partai?

Silakan berdakwah di masjid-masjid, di surau-surau atau di mushala-mushala. Tidak usah ikut-ikutan maju ke panggung politik. Pemahaman ini sering dikemukakan oleh para pengamat maupun politisi. Mereka menganggap PKS salah kaprah ketika ikut di kancah politik.

Sebetulnya hakikat dakwah adalah ishlah (dari bahasa Arab), artinya perbaikan. Bila kita ingin memperbaiki kualitas umat, kualitas masyarakat, berarti kita telah melakukan ishlah.

Dalam terminologi lain, kata ishlah juga bermakna reformasi. How to reform this nation. PKS yakin perbaikan itu dapat dilakukan secara gradual dengan meminimalisasi efek-efek destruktif tentunya. Jadi sebagai pendukung reformasi, PKS akan terus berjuang mengemban amanah reformasi dengan langkah-langkah dakwah.

Dakwah memiliki tahapan. Pertama, memperbaiki diri sendiri, kemudian keluarga, masyarakat, hingga memperbaiki negara. Inilah yang sekarang sedang dilakukan PKS. Istilah kami berdakwah di level negara.

PKS, misalnya, menganggap parlemen sebagai mimbar dakwah. Kebijakan atau keputusan yang dihasilkan parlemen harus membela rakyat dan berpihak kepada umat. Dengan terlibat dalam proses pengambilan keputusan di parlemen, PKS mengadvokasi dan memberikan manfaat kepada umat Islam dalam skala yang lebih luas.

PKS telah bergeser?
Akhir-akhir ini kerap muncul pertanyaan, apakah PKS telah bergeser dari ideologi dan asas Islam? Apakah sudah tergoda oleh dunia, lalu memunculkan iklan Soeharto, meninggalkan jati dirinya, melupakan khiththah perjuangan, dan seterusnya?

Dalam hal ini saya tegaskan asas PKS tetap Islam. PKS tetap berangkat dari ideologi Islam dengan moral dasar Islam dan tidak akan pernah bergeser dari prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip ini sesungguhnya terinspirasi oleh Piagam Madinah di mana intinya memberikan kebebasan beribadah bagi seluruh warga sesuai keyakinan masing-masing, tidak saling mengganggu dan bersinergi antar komponen bangsa.

Dalam kiprah PKS ada yang disebut mabadi' dan ada pula kaifiyah. Mabadi' adalah hal-hal yang bersifat prinsip, yang tsabit atau kokoh. PKS memiliki AD/ART yang menjadi pedoman keorganisasian, falsafah dasar perjuangan dan platform pembangunan, yang semuanya bersumber dari ajaran Islam tentang keadilan.

Itulah mabadi' PKS. Kaifiyah adalah sesuatu yang bersifat operasional. Untuk kasus Iklan PKS yang di antaranya menampilkan gambar Soeharto, sebenarnya DPP PKS belum pernah memutuskan atau mengusulkan beliau sebagai pahlawan. Pada sisi lain, kami memahami pemberian gelar pahlawan nasional adalah domain pemerintah, bukan PKS.

Iklan yang sempat ditayangkan dalam menyambut Hari Pahlawan selama tiga hari itu mendapat kritikan dan tanggapan sangat luas dari masyarakat dan pengamat. Sebenarnya iklan tersebut tidak bermaksud memahlawankan Soeharto. Desain awalnya ketika muncul gambar Bung Karno dan Pak Harto diikuti dengan kalimat: ''Mereka sudah melakukan apa yang mereka bisa''. Lalu, muncul gambar KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan diikuti kalimat: ''Mereka sudah memberikan apa yang mereka punya'', lalu muncul gambar selanjutnya dan seterusnya. Inilah konsep story board, iklan yang diperlihatkan kepada DPP.

Ungkapan yang menyatakan bahwa Soekarno dan Soeharto sudah melakukan apa yang mereka bisa adalah suatu ungkapan yang bersifat umum dan netral. Soal benar atau salah tindakan mereka kita serahkan penilaiannya kepada masyarakat. Namun, pada pengolahan iklan selanjutnya, kata guru bangsa dimunculkan terlebih dahulu dan di sinilah letak kontroversinya. Kami menganggap sangat wajar reaksi sebagian masyarakat terhadap penayangan iklan yang berdurasi hanya 30 detik itu serta masa tayang yang hanya selama tiga hari.

Hasil kreasi Tim Pemenangan Pemilu serta konsultan iklan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tersebut membuat banyak mata terbelalak. Maka tudingan PKS diduga menerima aliran dana dari Cendana dan berbagai spekulasi pun merebak, juga fitnah-fitnah lainnya.

Secara mabadi' atau prinsip, tidak ada yang berubah dari PKS. Tidak ada keputusan yang menyatakan Soeharto adalah pahlawan. Tidak ada perubahan khitthah. Namun, secara kaifiyah, mungkin saja ada yang keliru.

Tentunya merupakan kewajiban kami mengoreksi dan sebagai bahan pertimbangan sebelum penayangan iklan-iklan berikutnya di media massa. PKS akan tetap berjuang untuk bersih, peduli dan profesional, sebagaimana hal tersebut menjadi salah satu tag line kami.

Dalam hal acara rekonsiliasi nasional, ini semacam proposal untuk cut off, memutus dendam sejarah agar pergantian rezim tidak diikuti oleh cercaan dan caci-maki antarpengikutnya. Betapa energi bangsa ini akan tersia-sia karenanya. Padahal, banyak permasalahan mendasar masih menghambat laju pembangunan bangsa kita.

Banyak pengamat mengatakan pada 2009 ini the end of a political generation, akhir dari suatu generasi politik. Jadi, tahun 2014 nanti akan muncul pendatang baru di panggung politik dengan mimpi baru mereka dan juga obsesi-obsesi yang baru pula.

Maka kami memandang jangan sampai kaki kita ditarik-tarik terus ke belakang. Mari menatap ke depan, membangun, dan memajukan bangsa, menghilangkan segala bentuk dendam sejarah. Ini agar ada kekuatan saling percaya di antara kita dan melangkah tanpa curiga-mencurigai.

Untuk inilah digagas rekonsiliasi dan perlu dicatat bahwa rekonsiliasi ini tidak bermaksud akan adanya pengampunan terhadap pelanggar hukum. Yang bersalah tetap harus diproses menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa pandang bulu.

Demikian pula dengan penghargaan terhadap tokoh-tokoh muda atau para pemimpin ''balita'', di mana hal ini telah kami canangkan sejak mukernas di Makassar. Ini adalah semacam stimulasi agar bermunculan sosok-sosok segar dan berkualitas dari lapisan anak muda di negeri ini. Pada sisi lain, kita melihat seluruh calon presiden yang telah muncul rata-rata telah berusia 60 tahun ke atas. Sebagai sebuah proposal bagi Indonesia yang lebih bernas, tentu sah-sah saja jika kami mengusulkan tokoh muda.

Kriteria 106 pemimpin 'balita' ini pun masih sangat sederhana. Pertama, mereka memiliki track record moral yang baik, belum terkontaminasi perilaku KKN. Memiliki kompetensi dan kualitas kepemimpinan dan telah mulai muncul di publik serta media massa.

Mereka aktif di berbagai bidang, apakah di LSM, kampus, pekerja sosial, budayawan, pengusaha dan sebagainya. Kami ingin mengatakan, saat ini setidaknya ada 106 pemimpin muda yang siap membuat bangsa ini maju dan bermartabat di hadapan bangsa-bangsa lain.

Inilah penjelasan kami terhadap beberapa kritik yang dialamatkan kepada PKS. Masukan-masukan tersebut sungguh kami hargai dan merefleksikan betapa eratnya rasa saling memiliki di antara kita, anak bangsa.

Secara substansi kritikan-kritikan tersebut menyangkut kaifiyah, di mana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh dinamika kreativitas para kader dan simpatisan. Wilayah ideologis dan asas kami ialah Islam, tetap kokoh.

Ikhtisar:
- Prinsip PKS tidak pernah berubah sejak awal hingga kini.
- Tidak ada keputusan yang menyatakan Soeharto adalah pahlawan.
- Tidak ada perubahan khitthah, tetapi secara kaifiyah mungkin saja ada yang keliru. Koran Republika

PELUANG BISNIS

PENGUNJUNG KE :